Selasa pekan lalu saya diminta oleh sebuah SDIT
(Sekolah Dasar Islam terpadu) di daerah Cibitung untuk melakukan KunProf (Kunjungan
Profesi). Saya diminta untuk presentasi di depan siswa kelas 4,5 dan 6 yang
totalnya berjumlah 300 siswa tentang profesi psikolog. Hmmm… saya berfikir,
bagaimana ya caranya menjelaskan profesi psikolog ke anak SD, bagaimana
mengkongkritkan agar mereka dapat memahami dengan baik. Berfikir… berfikir..
berfikir..
Akhirnya saya buat slide, diawali
dengan foto-foto psikolog yang ada di Indonesia, Saya memilih menampilkan Kak
Seto dan Bunda Elly Risman, karena meraka psikolog yang relatif sering bergerak
di dunia anak dan parenting. Saya
juga menampilkan Almarhum Pak Fuad Hassan (Dosen saya ketika menempuh pendidikan
S1) sebagai lulusan pertama Fakultas Psikologi di Indonesia ini. Selanjutnya
slide tentang apa itu psikologi, apa psikolog, apa saja jurusannya, apa yang dilakukan psikolog, sambil di
selipkan contoh tentang problematika remaja, di mana saja lapangan kerja
psikolog, diakhir, bagaimana caranya agar dapat menjadi psikolog. Slide yang
saya buat, saya usahakan tidak banyak kata-kata, lebih banyak menampilkan
gambar dan beberapa video.
Pas Hari H, pagi hari saya datang ke
sekolah tersebut, disambut dengan dengan dewan guru, setelah istirahat
sebentar, masuklah ke ruangan tempat acara, begitu mengucapkan salam, di sambut
dengan nyanyian selamat datang oleh anak-anak, hee… lumayan membuat tersenyum
dan rileks. Biasanya saya mengajar di kelas mahasiswa, para manusia dewasa yang
sebagian besarnya sudah bisa mengendalikan diri, duduk dibangku masing-masing.
Nah ini menghadapi anak-anak SD berjumlah tiga ratusan, tadinya sempat
terfikir, bagaimana ya jika situasinya crowded,
namun Alhamdulillah ternyata aman dan terkendali J
Setelah dimulai dengan perkenalan
dan beberapa games membangun konsentrasi, mulailah saya memaparkan. Ketika saya
menampilkan gambar Kak Seto dan Bunda Elly Risman, ternyata sebagian anak-anak
mengenalinya. Ketika gambar almarhum Pak Fuad Hassan, mereka tidak
mengenalinya, hehehe iya lah beda zaman… malah guru-guru mereka yang
mengenalinya. Alhamdulillah presentasi relatif lancar, break istirahat, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Mereka
sangat antusias mengajukan pertanyaan, entahlah karena memang tertarik atau
termotivasi dengan iming-iming dari guru, bahwa yang bertanya akan mendapatkan
hadiah. Saya membatasi 10 penanya. Hehehe..
ada-ada saja pertanyaan anak-anak. Ada yang bertanya “Mengapa ibu tertarik
menjadi seorang psikolog?”, “kasus apa saja yang pernah ibu tangani?”,
“Bagaimana menangani permasalahan remaja?“, “Megapa anak sekolah tidak boleh
merokok?”. Sampai ada yang bertanya berapa jumlah psikolog yang ada di
Indonesia… J .
Saya mencoba menjawab semua pertanyaan yang di ajukan anak-anak. Setelah tanya jawab selesai, sesi
acara berikutnya adalah anak-anak diminta untuk membuat tulisan “Jika Aku
Menjadi Psikolog, Aku akan….. “ . Akan tetapi sesi ini bukan saya lagi yang
memfasilitasi, melainkan guru-guru.
HHmmm… saya pamit, terselip do’a, semoga bermanfaat,
semoga apapun profesi yang mereka pilih kelak, akan menjadikan mereka
bermanfaat, untuk dirinya, keluarga, agama, bangsa dan Negara. Dan sayapun
terinspiasi dari keceriaan anak-anak, menatap wajah mereka, meyakinkan saya,
bahwa harapan akan selalu ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar